POJOK NUSANTARA-Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyaksikan penandatanganan kontrak payung antara Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo dengan Kemitraan Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data untuk penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.
“Penandatanganan kontrak hari ini merupakan realisasi nyata dari rencana pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, yang merupakan salah satu agenda prioritas percepatan transformasi digital nasional,” ujarnya dalam Konferensi Pers Virtual Penandatangan Kontrak Payung Penyediaan Infrastruktur BTS 4G 2021 dari Jakarta, Jumat (29/01/2020).
Menteri Johnny menyatakan saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau oleh jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Agar dapar diselesaikan di tahu anggaran 2021-2022.
“Connecting the unconnected adalah spirit yang terus dipegang oleh Kementerian Kominfo untuk meningkatkan rasio internet link dan menutup dan memperkecil kesenjangan digital, to close the digital divide di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Menteri Kominfo, ketersediaan jaringan 4G amat krusial untuk layanan internet dan telekomunikasi yang lebih baik. “Karenanya, Kementerian Kominfo mengupayakan penyediaan infrastruktur ini untuk selesai pada tahun 2022, atau sepuluh tahun lebih cepat dari rencana awal di tahun 2032, jika dilakukan biasa-biasa saja,” tandasnya.
Pacu Kebangkitan Ekonomi
Menteri Kominfo menyatakan lelang itu telah berlangsung sejak kuartal ke-4 tahun 2020 lalu. Hal itu menjadi bagian dari upaya mendorong aliran ekonomi nasional. “Menterjemahkan secara langsung agar melakukan akselerasi daya serap belanja negara untuk mendorong agar segera mengalir ke masyarakat dan korporasi. Tim kerja bakti mengambil inisiatif lebih awal pada kuartal keempat tahun 2020 untuk memulai proses pengadaan pembangunan BTS 4G,” jelasnya.
Penandatanganan hari ini dilakukan untuk 2 paket dari 5 paket pekerjaan pembangunan BTS 4G BAKTI Kementerian Kominfo. “Dengan penandatanganan kontrak payung ini maka aktivitas pekerjaan dilakukan agar masyarakat tidak menunggu. Apalagi ini juga akan mendorong mengalirnya kegiatan pembangunan infrastruktur yang akan mengambil bagian dalam penanganan pandemi Covid-19,” tutur Menteri Johnny.
Menurut Menteri Kominfo pekerjaan yang dilaksanakan di tengah darurat kesehatan ini perlu dilakukan dengan cermant dan disiplin dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Saya diinformasikan paket ini setidaknya akan merangsang dan mendorong belanja negara lebih dari Rp7 Triliun atau USD 0,5 Miliar. Dari Rencana Belanja Kementerian Kominfo sampai tahun 2024 nanti pada kisaran sekitar USD 7,5 Miliar atau Rp107 s.d Rp108 Triliun. Yang didanai melalui bauran kebijakan pembiayaan melalui Universal Service Obligation dan Penerimaan Negara Bukan Pajak,” jelasnya.
Menurut Menteri Johnny, infrastruktur digital yang tangguh merupakan prasyarat untuk transformasi digital yang lebih merata dan menyeluruh. Koneksi internet dan jaringan telekomunikasi yang baik akan meningkatkan partisipasi publik di ruang digital sekaligus memperluas akses masyarakat untuk memperoleh manfaat digitalisasi.
“Dalam jangka panjang, hal ini tidak saja dapat mempercepat pulihnya perekonomian Indonesia, namun juga dapat meningkatkan kapasitas perekonomian Indonesia serta menghantar perjalanan bangsa kita menjadi bangsa digital yang berdaya,” tuturnya.
Di akhir konferensi pers Menteri Kominfo mengajak seluruh elemen bangsa menjadi bagian dalam memajukan Indonesia di bidang digital. “Karena itu, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta mewujudkan Indonesia yang semakin terkoneksi, semakin digital, dan semakin maju!” ajaknya.
Penandatanganan kontrak payung ini dilakukan oleh Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif, dengan penyedia yang diwakili oleh Huang Liang dari Kemitraan Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data.
Setelah penandatanganan kontrak ini, Kemitraan Fiberhome – Telkom Infra – Multitrans Data segera akan melaksanakan pembangunan BTS 4G di Paket 1 dan Paket 2 selama 2 tahun (2021 – 2022) dan diteruskan dengan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan BTS 4G yang telah dibangun beserta seluruh perangkat dan infrastruktur pendukungnya.
Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan yang terdiri atas 132 desa/kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa/kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa/kelurahan di Kalimantan (Area 3). Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa/kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa/kelurahan di Maluku (Area 5).
Hadir dalam acara yang berlangsung virtual itu, pejabat Kementerian Kominfo, undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Negara/Badan Perencanaan Pembangunan Negara (PPN/BAPPENAS) serta perwakilan penyelenggara layanan telekomunikasi.(Tim/PN)