POJOK NUSANTARA – Betun, Bupati Malaka Dr. Simon Nahak, SH, MH mengapresiasi hasil kerja keras petani milenial yang terus berjuang dan bekerja keras untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri dan masyarakat.
Apresiasi itu disampaikan Bupati Malaka di sela-sela kegiatan Panen Perdana Cabai Besar di Dusun Beibau, Desa Angkaes, Kecamatan Weliman, Selasa (29/6/2021).
Kepada petani dan warga yang hadir Bupati mengemukakan bahwa kegiatan seperti ini mendukung salah satu program kerja Bupati dan Wakil Bupati Malaka yakni Swasembada Pangan.
“Kegiatan seperti ini pada prinsipnya sinergis dengan salah satu program kerja kami yakni swasembada pangan, sehingga diharapkan terus dilakukan dan diberi perhatian,” katanya.
Menurut Bupati SN, selama ini tanaman dan produksi ada akan tetapi terkendala dengan persoalan market atau pasar.
“Akan tetapi untuk Cabai Besar sudah ada pembeli yang siap mengambil produksi di Malaka dengan estimasi 4-5 karung dengan ukuran 25 kilogram dan akan dibeli setiap minggu. Oleh karena itu para petani berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk pemasarannya,” tutur Dosen Ilmu Hukum Universitas Warmadewa Bali sambil menambahkan, tanah Malaka itu sangat subur sehingga tidak boleh disia-siakan.
Bupati Malaka yang dilantik 26 April 2021 ini melanjutkan, berhadapan dengan kondisi demikian yang mana ke depannya akan ada produktivitas yang tinggi, Pemerintah Kabupaten Malaka akan tetap membuka diri kepada investor, selain untuk meningkatkan kesejahteraan, akan tetapi bisa memberdayakan tenaga kerja yang ada di Malaka.
Kepada para petani, dirinya mendorong para petani agar terus bekerja untuk hasil yang lebih baik dan demi kesejahteraannya.
“Jika ada kekurangan peralatan dan fasilitas, dapat berkoordinasi dengan Dinas Pertanian karena Kabupaten Malaka sudah diberi atensi khusus dari Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian,” jelasnnya.
Budiyanto, Pengusaha dari Panah Merah pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan para petani Milenial di Beibau pasti memberikan dampak positif bagi kelangsungan hidup di Kabupaten Malaka.
Dia menjelaskan, Cabai Besar yang sementara ditanam di Dusun Beibau sebanyak 6000 pohon dengan estimasi 1 kilo gram Rp. 35.000-Rp. 40.000.
“Di Malaka terdapat kurang lebih 120 Poktan Cabai Besar, sehingga dengan estimasi seperti ini, jika berkembang ke depannya Malaka akan dijadikan sentra produksi Cabai Besar. Dan untuk bisnis tidak hanya sebatas tanam dan jual tapi juga harus sampai tingkat industri seperti pembuatan saos, kalau memungkinkan. Saya kira prospek ke depan sangat cerah,” tutupnya.
Panen perdana Cabai Besar itu dihadiri Pimpinan Perangkat Daerah di antaranya Inspektur Inspektorat, Kadis Pertanian, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis PMD, Kasat Pol PP, Camat Weliman, Kepala Desa Angkaes dan warga. (Jho/PN)