Bentrok Ojol Bentrokan & Debt Collector, GARDA NTT Angkat Bicara

July 8, 2021 / pojoknus

POJOK NUSANTARA – Jakarta, Genta Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT) Jakarta menyikapi bentrok yang terjadi antara pengemudi Ojek Online dan Debt Colector yang terjadi di Sawah Besar – Jakarta Pusat pada Selasa (6/7).

Dalam keterangan resminya, Garda NTT melalui Ketua DPP Bidang Advokasi, Onkari On Manimabi menyayangkan bentrok yang terjadi, terutama di tengah situasi PPKM yang sedang diberlakukan pemerintah.

“Kami menyayangkan bentrok antara Ojol versus Debt Collector yang terjadi kemarin di Sawah Besar. Kita sedang dalam usaha besar untuk keluar dari pandemi Covid-19, karena itu hal-hal yang seperti ini tidak seharusnya terjadi di tengah pemberlakuan PPKM oleh pemerintah.”, Ujarnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Beka ini mengimbau semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dengan segala informasi yang beredar.

“Melihat dan mengamati situasi yang terjadi kemarin di Sawah Besar, serta mendengar keterangan dari pihak kepolisian, masalah terjadi karena ada kesalahpahaman antar kedua belah pihak. Karena itu kami menghimbau kepada semua pihak agar membiasakan diri memfilter terlebih dahulu semua informasi yang diterima sebelum membuat keputusan. Harus cek dulu, ini benar atau tidak”, tambah lulusan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno Jakarta ini.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Garda NTT Wilfridus Yons Ebit menegaskan bahwa keberadaan debt collector penting dalam menjaga keberlangsungan perekonomian suatu negara, karena itu Debt Collector harus ditempatkan dalam posisi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Kecenderungan kita adalah melihat Debt Colector dari sudut pandang negatif. Ini menjadi tugas kita semua, termasuk juga Garda NTT untuk selalu memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat bahwa keberadaan Debt Colector juga penting dalam menjaga perekonomian kita”. Ujar lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta ini.

Lebih lanjut, ia meminta agar pemerintah memperhatikan secara khusus profesi debt collector ini.

“Profesi ini cukup penting sebenarnya, sehingga Garda NTT meminta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada profesi ini agar dilindungi sscara hukum dan mendapat tempat di hati masyarakat. Ini juga salah satu fokus perjuangan Garda NTT,” Tutupnya.(Marlin/PN)

Posted in ,
art1

Jangan Lewatkan

News Feed

Jacki Uly Perkuat Empat Pilar Bangsa Masyarakat Fatubesi

August 22, 2024

Kupang, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Y. Jacki Uly., S.I.K., M.H menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat kelurahan Fatubesi yang berlangsung […]

Jacki Uly Minta Masyarakat Naikoten II Tetap Pegang Erat Empat Pilar Kebangsaan

August 22, 2024

Kupang, Anggota Komisi III DPR RI, Y. Jacki Uly, S.I.K.,M.H melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada masyarakat Naikoten II yang berlangsung pada 30 Juni 2024. […]

Ketua FMKI Tangerang Raya Berikan Komentar Untuk Kunjungan Paus Fransiskus

August 22, 2024

Tangerang, Kunjungan Paus Fransiskus ke berbagai negara, termasuk Indonesia, kiranya perlu dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh Gereja Katolik dalam menawarkan gagasan dan solusi untuk masa depan […]

FMKI Tangerang Raya Gelar Diskusi

August 22, 2024

Tangerang, FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) Tangerang Raya kembali menyelenggarakan kegiatan NGOPI BARENG CALEG (III)_ di cafe Tentang Kopi, Lippo Karawaci, Tangerang. Kegiatan ini dihadiri […]

Jacki Uly Minta Warga Bakunase Jaga Empat Pilar Bangsa

May 15, 2024

KUPANG, Anggota Komisi III dari Fraksi NasDem, Y. Jacki Uly.,S.I.K.,M.H kembali melakukan Sosialisasi Empat Pilar bangsa kepada warga Lambat, Kelurahan Bakunase 2, Kota Kupang. Kegiatan […]

ads
ads
ads