Foto Diambil Dari Google
POJOK NUSANTARA – Jakarta, Pemberitaan mengenai keamanan penggunaan vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu mengundang tanda tanya besar kepada masyarakat tentang keamanan vaksin tersebut. Pemerintah dalam pemberitaan dikutip dalam website sehatnegeriku.kemenkes.go.id pada Jumat 16 Mei 2021 menyebutkan pendistribusian untuk vaksin ini dihentikan untuk sementara.
Balai BPOM melakukan uji toksisitas dan sterilisasi terhadap vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547. Kegiatan ini sebagai bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.
Juru Bicara Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan terkait hal ini.(16/05/2021).
Uji ini dilakukan terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.
“Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
“Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar,” tambah beliau.
Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi COVID-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.
” Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu” Ungkapnya
Perlu diketahui, Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. (Tim/PN)