POJOK NUSANTARA – Jakarata, Kementerian Kesehatan menetapkan vaksin Pneumococcus Konyugasi (PCV) ke dalam program imunisasi rutin. Hal itu didasari pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/ 2534/2020 tentang Pemberian Imunisasi Pneumococcus Konyugasi (PCV),(22/06/2021).
Kegiatan ini diikuti secara virtual oleh 6 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dan perwakilan dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang akan melaksanakan introduksi vaksin imunisasi PCV di tahun 2021.
Sasaran penerima vaksin PCV adalah bayi usia 2 bulan dosis pertama, selanjutnya dilengkapi dengan dosis kedua pada usia 3 bulan, dan dosis ketiga lanjutan pada usia 12 bulan.
Vaksin PCV ini merupakan intervensi yang paling ampuh dan menghemat biaya untuk melindungi dan mencengah kematian pada anak-anak akibat pneumonia, yaitu peradangan paru paru yang disebabkan oleh infeksi. Untuk itu, pemerintah berkomitmen penuh untuk menyediakan vaksin PCV untuk menyelamatkan jutaan hidup anak-anak di Indonesia.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pemerintah daerah meskipun sibuk dengan vaksinasi COVID-19, vaksin rutin tetap harus dilakukan. Vaksin PCV menjadi salah satu dari 3 vaksin yang akan dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin olehnya.
Dua vaksin lainnya adalah vaksin HPV dan vaksin Rotavirus. Ketiga vaksin tambahan itu, lanjut Budi, akan diprogramkan mulai tahun depan dengan sasaran semua masyarakat Indonesia tanpa selektif.
“Saya akan sangat senang kalau ini bukan hanya PCV, tapi include HPV dan Rotavirus, karena itu kita akan melakukan itu semuanya tahun depan,” ucap Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Herlin Ferliana menjabarkan introduksi imunisasi PCV akan dilaksanakan di 8 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kota Malang.
“Pemilihan kabupaten/kota di Jawa Timur sebagai wilayah introduksi PCV berdasarkan pertimbangan adanya sasaran yang cukup besar,” kata Herlin.
Semua kebutuhan logistik berupa vaksin, alat suntik, dan lain-lain untuk pencanangan introduksi vaksinasi PCV sudah tersedia dan sudah disiapkan sampai di tingkat Puskesmas.
(Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dewi Sartika merespons baik pencanangan introduksi vaksin PCV di Jawa Timur dan Jawa Barat. Ia memastikan akan berkomitmen sukseskan kegiatan vaksinasi PCV.
“Di Jawa Barat sendiri pada tahun 2020 terdapat seratus 100.770 kasus yang 78 kasus di antaranya adalah anak-anak usia di bawah 5 tahun, kemudian 22 kasus di antaranya di atas 5 tahun,” tutur Dewi.
Pencanangan introduksi vaksin PCV di Jawa Barat akan dilaksanakan di 6 kabupaten/kota dengan kasus pneumonia paling banyak, antara lain Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.
Pencanangan introduksi vaksin PCV di Jawa Barat akan dilaksanakan di 379 Puskesmas dari 1.094 Puskesmas yang ada di Jawa Barat atau kurang lebih sebanyak 35%. Pada tanggal 4 Mei, lanjut Dewi, pihaknya sudah melaksanakan sosialisasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilanjutkan juga sosialisasi di Puskesmas. Logistik untuk pelaksanaan vaksinasi PCV juga sudah disiapkan di Provinsi Jawa Barat.
“Kami akan distribusikan logistik sesuai dengan mikroplaning yang sudah disusun oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota. Selanjutnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk introduksi imunisasi PCV di provinsi dan kabupaten/kota sudah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 17 Juni kemarin, sedangkan untuk di Puskesmas akan dilaksanakan minggu ini,” tuturnya.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI